Posts

Showing posts from February, 2020

Waktu

Hadirmu, tak satupun membuatku terbelenggu Karna hatiku terlanjur menutup pintu Ini aku, bukan yang dulu Dari kata bijakmu, aku belajar tentang waktu Memang, ia terus berjalan Tapi ia tak pernah memberikan perubahan Apalagi tentang perasaan Juga perpisahan Waktu seolah-olah berpihak padamu Tanpa memberiku kesempatan untuk menunjukkan bahwa aku mampu Mungkin, waktu telah membuatmu ragu Untuk menerimaku sebagai penopang pintu Tapi, tak lagi Kau terlanjur menutup hati tanpa penghuni Mungkin, rasa mu telah mati Terkalahkan oleh jenuhmu yang terus menggeluti Kini, aku belajar Menaruh perasaan haruslah sabar Agar kita tau arti kejar dan mengejar Sebagaimana kita menjadi sosok yang lebih tegar Waktu memang benar Ia yang tak bisa bertahan Pasti akan berpaling duluan Ia yang tak mampu mengendalikan Pasti akan jauh melupakan Ia yang mudah bosan dengan perasaan Pasti akan mengakhirinya dengan perpisahan -Wnd

Dia

Di rasa tak biasa Di cerna pun tak ada kata Anggap saja ia berbeda Luluh karenanya? Itu biasa Tersibak tatapannya? Kapan saja Jika dia sebaliknya? Semoga saja Dia itu tangguh Setangguh debaran yang bergemuruh Dia baik Sebaik-baik diri ini yang terus menatapmu jauh Dia juga ramah Seramah hati yang membuatku semakin teduh Tapi- Dia rumit Seribu teka-tekinya membuatku sakit Rasanya sulit Untuk sekedar bangkit dan menahan jerit Dia tidak mustahil Untuk usaha, itu tidaklah nihil Tapi kupastikan akan membuahkan hasil Mungkin ini tantangan Meraih genggaman yang sekedar angan Apa mungkin ini takdir? Jika benar, aku masih perlu berpikir Entahlah, yang pasti dia penuh arti Dan kini, ia adalah sosok pendatang hati yang mungkin akan jadi penghuni -Wnd