Dia


Di rasa tak biasa
Di cerna pun tak ada kata
Anggap saja ia berbeda

Luluh karenanya? Itu biasa
Tersibak tatapannya? Kapan saja
Jika dia sebaliknya? Semoga saja

Dia itu tangguh
Setangguh debaran yang bergemuruh
Dia baik
Sebaik-baik diri ini yang terus menatapmu jauh
Dia juga ramah
Seramah hati yang membuatku semakin teduh

Tapi-
Dia rumit
Seribu teka-tekinya membuatku sakit
Rasanya sulit
Untuk sekedar bangkit dan menahan jerit

Dia tidak mustahil
Untuk usaha, itu tidaklah nihil
Tapi kupastikan akan membuahkan hasil

Mungkin ini tantangan
Meraih genggaman yang sekedar angan
Apa mungkin ini takdir?
Jika benar, aku masih perlu berpikir

Entahlah, yang pasti dia penuh arti
Dan kini, ia adalah sosok pendatang hati yang mungkin akan jadi penghuni



-Wnd


Comments

Popular posts from this blog

Cerpen - Dibawah Naungan Ilusi

Perihal Pena - Pertemuan

Cerpen Millenial - Pesan Terakhir Kakek