Cerpen Singkat Hari Kartini-Generasi Kartini di Ujung Negeri
GENERASI KARTINI DI UJUNG NEGERI
Panas matahari mulai terasa menyengat, seakan-akan membakar pori-pori kulitku. Keringat mulai bercucuran dengan sangat derasnya, hingga menimbulkan bau di sekujur tubuhku. Aku berhenti melangkah dan duduk dibawah sebuah pohon yang cukup lebat. Kuletakkan koran-koran yang masih tersisa di pangkuanku. Ku ambil sebuah buku yang selalu kubawa. Dan akupun mulai menuliskan sesuatu disana. Menorehkan setetes demi setetes tinta dari pena kecilku. Menuliskan huruf demi huruf, kata demi kata, dan merangkainya menjadi sebuah kalimat hingga berupa paragraf. Tiba-tiba, tanpa sepengetahuanku seseorang telah duduk manis di sampingku.
“Karanganmu cukup bagus”, kata seseorang yang kumaksud tadi.
“Ah, Bimo. Kau mengagetkanku saja”, ujarku pada Bimo yang hanya dibalas cengiran andalannya. Ia mencoba mencerna judul karanganku dan ia pun nampak bingung.
“Ibu Kita Kartini? Siapa dia?,” tanya Bimo penasaran.
“Ibu Kita Kartini itu merupakan salah satu pahlawan wanita Indonesia yang berjuang agar wanita tidak ditindas dan sejajar dengan pria. Lewat seruan perjuangnnya yang menyatakan kebenaran, beliau berusaha mengentaskan emnasipasi wanita dengan menanamkan pendidikan kepada para gadis Indonesia di zaman penjajahan dulu.
“Oh, jadi itu yang membuatmu terinspirasi oleh sosoknya?”
“Ya, benar sekali. Aku ingin menjadi sepertinya yang rela berjuang demi memajukan pendidikan di Indonesia. Beliau tak kenal lelah dan pantang menyerah demi mewujudkan cita-citanya. Tepat di hari kelahirannya, tanggal 21 April aku akan membuat karangan istimewa tentang sosoknya,” seruku dengan sangat antusias.
Lalu, aku pun meletakkan selembar kertas karanganku di dalam sebuah botol kaca yang tertutup rapat. Tepat dibawah phon rindang ini, ku gali tanah dengan jari-jemari mungilku. Ku kuburkan karangan yang telah kubuat tadi. Kelak jika aku besar nanti menjadi orang sukses, aku akan kembali ke tempat ini dan mengambil karanganku. Tetapi, jika aku gagal, aku tidak akan pernah mengambil karanganku di tempat ini, janjiku pada diriku sendiri. Inilah cita-citaku, menjadi generasi kartini di masa depan nanti.
-Wnd
Comments
Post a Comment