Perihal Pena - Jadilah Aku Sebentar Saja
Jadilah Aku Sebentar Saja
Andai kau bisa merasakan betapa berat menjadi aku. Menjadi sosok palsu di depan semua orang, menjadi nyata di belakang. Berusaha baik-baik saja, nyatanya diri ini sedang tersiksa. Berusaha menutupi kesedihan, berusaha bahagia walau sebenarnya aku begitu kesakitan.
Aku lelah dengan semua ini. Sedangkan kau bersikap seenak hati. Kau selalu memberiku harapan, tapi semua itu kau patahkan dan pergi meninggalkan. Lalu apa gunanya aku di hidupmu? Sekedar teman berkeluh kesah, lalu pergi dengan seribu alasan yang berkisah? Kau tak perduli dengan perasaanku. Padahal, aku sangat menanti kata-kata itu keluar dari mulutmu.
Kedekatan kita terlampau jauh dan aku ingin lebih dari ini. Aku ingin kita menjalin kisah dan kita lalui hidup yang kelam ini bersama-sama. Kita bangun pondasi terkuat dimana akan ada tawa yang menjadi pengikat.
Ah, tapi kau tak perduli. Hadirmu hanya sebatas tumpang tindih di hidupku. Dimana aku hanyalah peristirahatan sejenak di perjalanan panjangmu. Kau datang ketika lelah dan kau pergi ketika semua berubah indah.
Aku ada jika dibutuhkan. Sedangkan kau tak pernah ada jika aku membutuhkan jawaban. Kau egois. Keegoisanmu lah yang menjadikan hatiku sakit teramat dalam. Hingga akupun tak sanggup lagi memendam perasaan.
Hei, aku juga manusia. Aku juga bisa merasakan lelah, penat dan putus asa. Aku juga pernah berada di titik terendah. Aku bukan tempat menampung beban, bukan pula tempat peristirahatan. Andai kau tau, di balik tangisku, aku berusaha menjadi pendengar terbaik demi mengembalikan tawamu, tapi kau tak pernah melakukan hal itu kepadaku. Aku berusaha memperbaiki jalan hidupmu, tapi kau malah merumitkan perasaanku.
Mungkin, kau perlu banyak belajar. Bagaimana memahami perasaan dan bagaimana lelahnya menanggung beban. Andai kau jadi aku, mungkin kau akan paham dengan itu.
-Wnd
Comments
Post a Comment